Pernah merasakan moment seperti ini ko harga nya mahal banget ya? Dulu beli permen seribu dapat 5 ko sekarang cuma 3 ya? Dulu kayaknya parker disini seribu aja sekarang udah dua ribu. Tahu ga kenapa bisa begitu??
Sebelum kita bahas lebih lanjut, kita nostalgia dulu yuk.
Coba kita bandingkan harga barang – barang di bawah ini dengan harga tahun 2010:
1. Harga beras
2. Tanah
3. Mobil
4. Parkir kendaraan
5. Produk mie instan
6. Gorengan
Seberapa besar kenaikan harga barang-barang dibandingkan tahun 2019?
Mari kita perhatikan seberapa besar kenaikan barang – barang di atas sampai tahun 2019:
1. Tahun 2010 kita dapat membeli beras hanya butuh uang Rp. 7.000/kg, sekarang kita beli beras 1 kilogram seharga Rp. 12.000/kg.
2. Tahun 2010 kita bisa membeli tanah dengan biaya Rp. 1 juta per meter persegi. Saat ini dengan harga Rp. 3 juta pun belum tentu dapat membeli tanah per meter perseginya.
3. Pada tahun 2010 kita dapat membeli mobil keluarga dengan harga Rp 100 juta tapi sekarang kita harus merogoh dana sebesar Rp 160 juta untuk membeli mobil.
4. Pada tahun 2010 tarif parker motor Rp 1000 tapi saat ini tarif parkir motor Rp 2.000
5. Tahun 2010 kita bisa beli mie instan Rp 1.500, sekarang tahun 2019 harga mie instan Rp 2.600.
6. Dahulu kita sangat mudah dapat gorengan yang besar dengan harga Rp 500 tapi tahun 2019 berkata lain dimana gorengan sekarang Rp 5000 dapat 4 yang artinya Rp 1.500/buah.
Jadi, sekarang pertanyaannya kenapa barang-barang tersebut selalu naik tiap tahunnya???
Sebelum kita menjawab pertanyaan di atas, kita perlu sadar tidak semua barang mengalami kenaikan. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Mari kita simak ulasan di bawah ini:
Masyarakat hanya melihat semua barang-barang naik karena para penjual ingin untung yang besar, pemerintah gagal kendalikan harga di pasar, bbm naik mengakibatkan harga naik semua. Jika kita telisik lebih dalam lagi sesungguhnya terdapat 2 peristiwa yang tanpa kita sadari peristiwa tersebut telah masuk ke dalam kehidupan kita.
2 peristiwa tersebut menjawab pertanyaa yang ada di atas. Peristiwa pertama yaitu barang yang dikatakan naik adalah nilai barang yang kita beli. Peristiwa kedua yaitu barang yang dikatakan turun adalah nilai rupiah di tangan kita sendiri. Kenaikan harga barang yang ingin kita beli menunjukkan melemahnya nilai (daya beli) rupiah uang di kantong, dompet, maupun tabungan anda. Hal ini yang sering disebut dengan kata Inflasi.
Apa itu Inflasi? Apa hubungannya dengan kehidupan kita?
Inflasi adalah sebuah proses yang dimana harga barang secara umum terus-menerus naik yang disebabkan berbagai faktor seperti tidak lancarnya distribusi barang, meningkatnya permintaan di pasar.
Sebagai contoh, Rudi ingin membeli seragam sekolah yang baru. Rudi mempunyai uang Rp 150.000 dan berharap mendapatkan 4 seragam sekolah. Kemudian Rudi pergi ke pasar untuk membli seragam sekolah. Pada saat di pasar, Rudi meilhat harga setiap baju seragam sebesar Rp 50.000. Kondisi tersebut berbeda dengan tahun lalu dimana harga seragam di patok sebesar Rp 35.000. Hal tersebut mengakibatkan Rudi tidak dapat membeli 4 seragam sekolah yang dia inginkan.
Jadi apa maksud dari kejadian tersebut?Adakah hubunganya hal di atas dengan Konsep Investasi yang menjadi fokus kita saat ini?
Investasi sangat berkaitan dengan pengelolaan dana yang memiliki tujuan dapat menghasilkan penghasilan di masa datang yang dapat melebihi pertumbuhan inflasi setiap tahun. Bagaimana pelaksanaannya? Coba kita asumsikan uang yang kita miliki digunakan untuk mendirikan (ataupun membeli saham) perusahaan yang menghasilkan mobil, perusahaan yang memproduksi makanan cepat saji, mendirikan minimarket Inilah salah satu bentuk dari investasi, penggunaan & pengelolaan dana untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang jauh lebih tinggi di atas rata – rata inflasi walaupun terkandung unsur risiko didalamnya.
Bayangkan jika sebagai pekerja atau buruh dimana kita harus berhemat, menabung lebih banyak di bank, atau mencari kerja tambahan untuk membeli barang yang harganya naik akibat inflasi. Setuju? Cara pertama atau kedua yang anda pilih?
Tentunya investasi merupakan pilihan yang lebih baik. Tidak hanya bisa mengalahkan inflasi, tapi bisa membuat kita lebih makmur karena pertumbuhan bisnis yang lebih tinggi.
Investasi apa yang cocok di era sekarang? Wah banyak banget instrument investasi di era Milenial saat ini. Kita bisa investasi dengan join franchise teman kita, beli emas, beli obligasi, beli saham. Selain mengenal keuntungan yang akan didapatkan, kita harus memahami juga potensi risiko yang akan kita terima karena investasi yang sehat tentu akan dibarengi juga dengan risiko juga. Hal itu dapat mengurangi kita dari potensi terkena investasi bodong yang saat ini banyak sekali kita temui. Pada tahun 2010 emas antam dihargai sekitar Rp 370.000/gram dan tahun 2019 menjadi Rp 713.000/ gram sudah mendekati 100%. Saham yang diwakilkan oleh IHSG juga mengalami kenaikan, tahun 2010 nilai IHSG sebesar 2.534 dan tahun 2019 menjadi 6.299 artinya sudah naik hampir 3x lipat. Kondisi IHSG mencerminkan harga saham tumbuh 3x selama 9 tahun.
Jadi, dengan pemahaman konsep dasar investasi ini, anda menjadi lebih paham mengapa investasi itu perlu dan penting bagi orang yang ingin kehidupannya lebih baik dan mencapai impian keuangannya, bukan hanya sekedar hidup dari hari ke hari saja. Setuju?
Investasi yang benar,masa depan tenang👍👍
BalasHapus