Siapa yang suka kasih pinjam uang kepada temannya?
Kalau sudah kasih pinjam pasti sebagian orang tentu akan menerapkan tarif atas uang yang dipinjamkan yang sering disebut dengan bunga
Berbicara dengan bunga, kata tersebut identik juga dengan instrument investasi yang ada di pasar modal yaitu obligasi. Obligasi dapat dikatakan surat hutang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dan imbalan bunga. Ciri khas yang membedakan obligasi dengan saham yaitu waktu dan imbal hasil yang didapat dimana obligasi ada durasi waktu investasi sedangkan saham tidak dan obligasi menawarkan bunga dan saham terdapat dividen. Lalu manfaat apa lagi yang akan kita dapatkan jika berinvestasi obligasi?
- Mendapatkan kupon/bunga secara periodik dari obligasi yang dibeli. Secara umum penentuan tingkat bunga berada di atas bunga Bank Indonesia (BI rate).
- Memperoleh capital gain jika obligasi dijual sebelum jatuh tempo.
- Pergerakan nilai obligasi mempunyai fluktuatif yang lebih rendah dari pergerakan harga saham
- Variasi produk obligasi dimana Investor dapat memilih obligasi yang diterbitkan oleh berbagai pihak seperti obligasi pemerintah (government bond), obligasi daerah (municipal bond), dan obligasi perusahaan (corporate bond)
Selain keuntungan yang akan diperoleh tentu ada potensi risiko yang akan di dapatkan oleh investor juga seperti
- Likuiditas yang kecil artinya tidak banyak investor yang melakukan jual beli obligasi
- Risiko maturitas dimana risiko ini menjelasakan jika semakin lama jatuh tempo suatu obligasi maka akan semakin besar juga tingkat ketidakpastian sehingga risiko akan semakin besar
- Risiko suku bunga dimana harga obligasi berbanding terbalik dengan suku bunga. Jika suku bunga acuan (BI 7 Repo rate) turun maka harga obligasi cenderung naik dan sebaliknya, jika suku bunga acuan naik maka harga obligasi cenderung turun
- Risiko gagal bayar, risiko ini pada umumnya terjadi pada obligasi perusahaan karena obligasi ini tidak dijamin oleh pemerintah. Obligasi perusahaan secara umum menawarkan bunga yang lebih tinggi daripada obligasi pemerintah oleh karena itu investor harus memahami betul kondisi keuangan perusahaan dan terus update data laporan rating peringkat hutang yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat seperti Pefindo, S&P dan Moody’s. Semakin tinggi rating obligasi maka semakin sehat keuangan perusahaan dan semakin rendah juga risikonya.
Nah bagaimana cara mulai investasinya?
Cukup mudah yaitu dengan cara mengisi formulir rekening nasabah di perusahaan aset management hampir sama seperti pembukaan rekening saham. Setelah itu kita menentukan produk obligasi apa yang ingin kita miliki. Saat ini untuk membeli obligasi pemerintah rata-rata dimulai dari Rp 1juta- Rp 5juta tergantung dari produknya dan untuk obligasi perusahaan bergantung dari nilai obligasi yang ditentukan.
Jadi kapan mau beli obligasi??
Komentar
Posting Komentar