Pengumuman dividen dari emiten sangat dinantikan oleh investor saham karena sebagai faktor kenaikan harga saham tentu investor menginginkan imbal hasil investasi yang ditanam di perusahaan itu. Besar atau kecil dividen yang diberikan akan ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pembagian dividen terbagi menjadi beberapa jenis, seperti:
Sebagai investor tentu ingin mendapat keuntungan dari produk investasi yang diikuti. Sebagai investor saham keuntungan berinvestasi saham itu banyak salah satunya dividen.
1. Dividen Tunai (Cash Dividen)
Dividen ini yang sering diterima investor secara umum oleh investor saham. Dividen tunai adalah dividen yang diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai.
2. Dividen Saham (Stock Dividen)
Bentuk dividen ini sangat jarang terjadi karena dividen yang dalam bentuk saham akan menyebabkan jumlah saham yang beredar meningkat. Pembayaran dalam bentuk saham ini tidak mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan karena tidak ada dana yang keluar dari hasil operasional perusahaan.
3. Dividen Barang (Property Dividen)
Dividen ini hampir sama dengan dividen saham bedanya kalau saham adalah bentuk kepemilikan sedangkan dividen barang berwujud barang dari perusahaan yang bersifat homogen.
4. Dividen Hutang
Dividen ini cukup unik karena dalam bentuk janji tertulis dimana perusahaan akan membayarkan sejumlah kas di masa mendatang. Dividen yang dibagikan dalam bentuk janji ini akan membuat perusahaan memiliki utang jangka pendek.
Kebijakan pembagian dividen seperti pedang bermata dua dimana satu sisi sebagai keuntungan bagi investor dan satu sisi memiliki pengaruh dalam risiko bisnis perusahaan. Bagi perusahaan yang baru berkembang pembagian dividen sangat berisiko terhadap bisnis perusahaan karena
A. Dividen dapat menjadi sumber konflik
Konflik dapat terjadi bagi pemberi kredit atau peminjam dana kegiatan usaha perusahaan dan pemegang saham.
B. Seandainya dividen tidak dibagikan
Daya tarik pemegang saham untuk berinvestasi karena ada peluang bisnis perusahaan berkembang dan menghasilkan profit sehingga dapat diberikan sebagian profit tersebut dalam bentuk dividen. Seandainya keuntungan yang sudah didapat tidak dibagikan kepada pemegang saham maka akan menimbulkan keputusan pemegang saham untuk menarik dana dari perusahaan tersebut.
C. Menaikkan jumlah dividen
Ketika perusahaan menaikkan jumlah dividen kepada para investor padahal kondisi hutang perusahaan masih tinggi akan menjadi prespektif negatif bagi investor tersebut. Hal ini karena dapat diasumsikan dividen yang diberikan berasal dari penerbitan hutang atau dana investasi lain dengan mengabaikan kepentingan pembayaran hutang perusahaan. Kondisi ini akan membuat keuangan perusahaan rawan terhadap resiko kebangkrutan.
D. Menginvestasikan hasil dividen
Terkadang ada beberapa perusahaan mengurangi jumlah dividend an menginvestasikan keuntungan yang didapat untuk lebih meningkatkan laba di masa depan. Dalam menentukan besaran dividen tidak bisa dilihat hanya dari konfisi finansial perusahaan melainkan harus memperhatikan risiko yang timbul dari keputusan tersebut seperti psikologi pemegang saham yang harus rela dividen yang didapat lebih kecil dari periode sebelumnya.
E. Daya tarik dividen
Setiap perusahaan yang dapat memberikan dividen dengan tanggungan hutang yang sedikit bisa menjadi daya tarik bagi investor lain. Kondisi finansial perusahaan yang baik akan dinilai positif oleh investor karena memiliki manajemen memiliki kemampuan untuk mengelola kegiatan usaha dengan efisien dan transparan serta tanpa dibayangi hutang yang besar.
Sudah mulai ada gambaran kan kalau dividen itu banyak jenisnya dan dividen selain ada manfaatnya tentu juga ada potensi risiko yang didapat. Yuk kenali lebih dalam bagaimana cara kita dalam mendapatkan dividen dari perusahaan publik.
Komentar
Posting Komentar