Berbicara mengenai reksdana itu berkaitan dengan pertolongan. Loh ko bisa? Iya karena produk pasar modal yang ini memliki keunikan tersendiri yaitu dibutuhkan sosok yang membantu kita dalam mengelola bentuk investasi kita sehingga dapat dikatakan bahwa reksadana itu adalah wadah atau tempat yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan dalam produk investasi oleh manager investasi.
Jadi buat masyarakat yang tidak mengerti atau kurang keahlian dalam analisa investasi atau juga punya modal untuk investasi di pasar modal Indonesia tapi bingung mau dibelanjakan apa maka sangat cocok investasi melalui reksasdana. Dana yang telah berkumpul akan dibantu kelola oleh manager investasi untuk dibelanjakan ke bentuk produk investasi sesuai dengan keinginan masyarakat. Jika di saham satuan perdagangannya disebut dengan lot maka kalau di reksadana yaitu unit.
Sebelum kita bahas lebih dalam mengenai jenis reksadana, kita kenalan dulu keuntungan dan risiko yang akan kita hadapi dalam berinvestasi di reksadana:
Keuntungan Investasi Reksadana
1. Risiko yang timbul akibat salah investasi dapat diperkecil karena manager investasi yang mendapatkan ijin dari OJK mengelola dana tidak hanya ke satu produk melainkan banyak sehingga diversifikasi investasi yang banyak dapat meminimalkan risiko
2. Untuk yang kurang ahli dalam menganalisa investasi, tidak ada waktu untuk belajar maka cocok untuk beli reksadana karena efisiensi waktu yang didapatkan oleh investor dalam berinvestasi di pasar modal
3. Banyak varian atau jenis produk dari reksadana sehingga investor dapat menentukan profil investasi sesuai keinginan investor
4. Deposit dana atau dana awal investasi untuk reksadana sangat terjangkau seperti investasi saham. Saat ini sudah banyak agen-agen penjual reksadana menawarkan investasi di reksadana dengan dana investasi awal di bawah Rp 100.000. Cukup murah kah?
Risiko Investasi Reksadana
1. Setiap instrument investasi yang baik dan benar tentu ada potensi risiko yang akan dihadapi seperti reksadana yaitu turunnya nilai unit penyertaan dari reksadana tersebut. Jadi dari dana yang dikumpulkan lalu dibelanjakan saham dan ternyata sahamnya turun maka nilai unit penyertaan reksadana akan mengalami penurunan
2. Bagi investor yang ingin menarik dananya dari reksadana atau menjual produk reksadananya akan dapat mempengaruhi likuiditas/perputaran dana dari manager investasi sehingga manager investasi kesulitan dalam menyediakan dana tunai apabila terjadi penarikan atau penjualan unit reksadana
3. Di dunia ini tidak ada seorang pun yang sempurna demikian juga seorang manager investasi. Jadi seorang manager investasi yang tetap mendapatkan ijin dari OJK pun berpotensi melakukan wanprestasi atau melakukan kesalahan dalam mengelola dana masyarakat.
Nah jika investasi saham maka kita dapat memilih perusahaan mana saja yang ingin kita miliki, hal itu juga berlaku untuk investasi reksadana. Berinvestasi reksadana dapat dibedakan menjadi:
1. Reksadana Saham
Bagi yang ingin investasi saham tapi bingung maka cocok beli reksadana saham karena manager investasi akan melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari total dana akan dibelanjakan ke bentuk saham. Jenis reksadana ini memiliki potensi keuntungan yang tinggi tentu juga dibarengi juga potensi risiko yang tinggi
2. Reksadana Pasar Uang
Suka investasi yang singkat waktunya? Maka belilah reksadana jenis ini karena manager investasi hanya melakukan investasi dengan periode jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Manager investai akan berinvestasi di instrumen reksadana pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, dan obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun.
3. Reksadana Pendapatan Tetap
Jenis reksa dana ini memiliki risiko yang menengah karena dana yang diinvestasikan sekurang-kurangnya 80% dari total dana akan dibelanjakan ke dalam bentuk investasi bersifat Utang. Reksa dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
4. Reksadana Campuran
Produk yang terakhir ini merupakan produk reksadana yang dana kelolaanya akan dibagi ke dalam bentuk investasi bersifat Ekuitas atau saham dan Efek bersifat Utang. Reksadana ini memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan saham.
Sudah mulai ada gambaran kan mengenai reksadana. Jadi jangan nunggu dana investasi harus banyak dan belajar banyak mengenai investasi di pasar modal. Mulai aja dulu dengan berinvestasi di reksadana. Yuk beli reksadana
Komentar
Posting Komentar